• Selasa, 19 Juli 2022

     

    dari kiri Ketua IPQOH Cilacap H Zainal Arifin, Ust Rokhani Dari Qudus, Ustad Mas'ud Sahat Dari Demak


    Menjadi Qori bersuara indah bukanlah hal yang mudah. Apalagi menjadi juara MTQ sampai level internasional. Saya merasa beruntung karena dipertemukan dengan dua orang sosok yang telah sukses di jagad pertilawahan dalam kesempatan bimbingan tilawah pada pertengahan Juni lalu. Dari mereka saya bisa belajar tilawah sekaligus mencuri rahasia sukses mereka hingga menjadi qori internasional.


    Teriknya mentari di pertengahan bulan Juni terasa begitu menyengat. Namun tidak demikian yang saya rasakan saat memasuki area Masjid Darul Mutadho. Di situlah tengah digelar bimbingan tilwatil qur’an yang mendatangkan dua orang qori sekaligus, Ahad 19 Juni 2022. Ustad H Muhammad Rokhani, Juara MTQ Internasional tahun 2007 dan Ustad Mas’ud Sahat Juara STQ Nasional tahun 2021.


    Sang bayu telah sepenggalah saat motor yang  saya kendarai masuk ke pelataran Masjid Darul Murtadlo. Masjid yang berada di Desa Donan Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap. Di sinilah haflah tilawatil qur’an digelar atas inisiasi Ikatan Persaudaraan Qori-Qari’ah dan Hafidz-Hafidzoh (IPQOH) digelar.

    Ustad Rokhani Dari Kudus




    Turun dari kendaraan saya disapa oleh sang imam masjid, H Zaenal Arifin yang juga Ketua IPQOH Cilacap. Saya pun berbasa-basi sejenak dengannya sebelum akhirnya beliau mempersilakan saya untuk bergabung dengan yang lain sementara dirinya sibuk mengurus jalannya acara bersama dengan  panitia yang lain.


    Di lantai keramik yang dingin, saya duduk lesehan bersama peserta lainnya. Adem dan tenang, itu yang saya rasakan. Masjid yang masih dalam tahap pembangunan itu terasa teduh oleh rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya.


    Secara bergantian dua narasumber yang merupakan qori senior kebanggaan Jawa Tengah itu mengalunkan ayat demi ayat Alqur’an dengan suara emasnya. Alunan ayat suci Alqur’an terdengar merdu menambah syahdu suasana siang itu.


    Ustaz Ma’ud Sahat giliran pertama tampil. Beliau membacakan surat Maryam ayat 16-19. Dibawakannya langgam bayati dengan menawan di hadapan peserta. Lantas peserta menirukan apa yang sudah ia ajarkan. Dengan telaten ustad Sahat membimbing kami hingga bisa menirukan lagu yang diajarkannya.

    Rahasia sukses qori

    Di sela-sela bimbingannya, Ustad Mas'ud Sahat bercerita pengalaman pribadinya. Ia menuturkan keberhasilannya bukan diraih secara instan melainkan perjuangan keras. Ia mengaku rutin berlatih setiap pagi. Apalagi sejak menjadi muadzin di Masjid Agung Jawa Tengah, setiap pagi ia akan tilawah qobla subuh. 


    "Kuncinya semangat belajar. Luangkan waktunya setiap hari untuk istiqomah belajar," kata beliau.


    Hal senada disampaikan oleh Ustad Rokhani, Juara MTQ internasional tahun 2007 asal Kudus.


    "Cari waktu paling nyaman untuk latihan secara istiqomah. Kalau nyaman pagi ya pagi, kalo nyaman sore ya sore. Terus menerus setiap hari. Kalau hanya latihan satu kali seminggu, ya lama hasilnya," ujarnya.


    Ustadz Rokhani  membacakan surat Ali imron ayat 94 dengan rangkaian lagu lengkap dari lagu Bayati sampai lagu penutup. Suaranya tak kalah merdu dengan Ustad Mas’ud Sahat. Qori asal Kota Kretek Kudus ini mampu menghinotis kami.


    Tepat saat jarum jam di angka 12, sang qari mengakhiri tilawahnya. Bimbingan tilawah hari itu pun disudahi. Dan kami bersiap melaksanakan shalat duzhur bersama. (Naeli Rokhmah)

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Diary Mbak Neli - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -