dari kiri Ketua IPQOH Cilacap H Zainal Arifin, Ust Rokhani Dari Qudus, Ustad Mas'ud Sahat Dari Demak |
Menjadi Qori bersuara indah bukanlah hal yang mudah. Apalagi menjadi juara MTQ sampai level internasional. Saya merasa beruntung karena dipertemukan dengan dua orang sosok yang telah sukses di jagad pertilawahan dalam kesempatan bimbingan tilawah pada pertengahan Juni lalu. Dari mereka saya bisa belajar tilawah sekaligus mencuri rahasia sukses mereka hingga menjadi qori internasional.
Teriknya
mentari di pertengahan bulan Juni terasa begitu menyengat. Namun tidak demikian
yang saya rasakan saat memasuki area Masjid Darul Mutadho. Di situlah tengah
digelar bimbingan tilwatil qur’an yang mendatangkan dua orang qori sekaligus, Ahad 19 Juni 2022.
Ustad H Muhammad Rokhani, Juara MTQ Internasional tahun 2007 dan Ustad Mas’ud
Sahat Juara STQ Nasional tahun 2021.
Sang bayu
telah sepenggalah saat motor yang saya kendarai
masuk ke pelataran Masjid Darul Murtadlo. Masjid yang berada di Desa Donan
Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap. Di sinilah haflah tilawatil qur’an
digelar atas inisiasi Ikatan Persaudaraan Qori-Qari’ah dan Hafidz-Hafidzoh
(IPQOH) digelar.
Turun dari
kendaraan saya disapa oleh sang imam masjid, H Zaenal Arifin yang juga Ketua IPQOH Cilacap. Saya pun berbasa-basi sejenak dengannya sebelum akhirnya
beliau mempersilakan saya untuk bergabung dengan yang lain sementara dirinya
sibuk mengurus jalannya acara bersama dengan
panitia yang lain.
Di lantai
keramik yang dingin, saya duduk lesehan bersama peserta lainnya. Adem dan
tenang, itu yang saya rasakan. Masjid yang masih dalam tahap pembangunan itu
terasa teduh oleh rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya.
Secara
bergantian dua narasumber yang merupakan qori senior kebanggaan Jawa Tengah itu
mengalunkan ayat demi ayat Alqur’an dengan suara emasnya. Alunan ayat suci
Alqur’an terdengar merdu menambah syahdu suasana siang itu.
Ustaz Ma’ud
Sahat giliran pertama tampil. Beliau membacakan surat Maryam ayat 16-19.
Dibawakannya langgam bayati dengan menawan di hadapan peserta. Lantas peserta
menirukan apa yang sudah ia ajarkan. Dengan telaten ustad Sahat membimbing kami
hingga bisa menirukan lagu yang diajarkannya.
Rahasia sukses qori
Di sela-sela bimbingannya, Ustad Mas'ud Sahat bercerita pengalaman pribadinya. Ia menuturkan keberhasilannya bukan diraih secara instan melainkan perjuangan keras. Ia mengaku rutin berlatih setiap pagi. Apalagi sejak menjadi muadzin di Masjid Agung Jawa Tengah, setiap pagi ia akan tilawah qobla subuh.
"Kuncinya semangat belajar. Luangkan waktunya setiap hari untuk istiqomah belajar," kata beliau.
Hal senada disampaikan oleh Ustad Rokhani, Juara MTQ internasional tahun 2007 asal Kudus.
"Cari waktu paling nyaman untuk latihan secara istiqomah. Kalau nyaman pagi ya pagi, kalo nyaman sore ya sore. Terus menerus setiap hari. Kalau hanya latihan satu kali seminggu, ya lama hasilnya," ujarnya.
Ustadz Rokhani membacakan surat Ali imron ayat 94 dengan rangkaian lagu lengkap dari lagu
Bayati sampai lagu penutup. Suaranya tak kalah merdu dengan Ustad Mas’ud Sahat.
Qori asal Kota Kretek Kudus ini mampu menghinotis kami.
Tepat saat jarum jam di angka 12, sang qari mengakhiri tilawahnya. Bimbingan tilawah hari itu pun disudahi. Dan kami bersiap melaksanakan shalat duzhur bersama. (Naeli Rokhmah)