Recent Blog Post

Archive for Desember 2020




  • Tarian sufi turut mewarnai malam Misa Natal di Gereja Katolik St. Theresia Majenang Kabupaten Cilacap, Kamis malam 24 Desember 2020. Tarian ini dibawakan oleh anggota  Lembaga Seni dan Budaywan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Majenang dalam kostum Sinterclas.

    Ketua lesbumi Majenang Imam Hamidi Antassalam atau akrab dipanggil Om I-ha  mengatakan bahwa kehadiran mereka malam itu adalah  atas undangan dari pengurus Gereja bersama-sama dengan Banser, Komunitas Gusdurian, dan Pemuda Pancasila.

    Om IHA yang juga direktur Sekolah Seni Majenang menuturkan bahwa adanya Sinterklas menari sufi di acara Misa Natal merupakan bentuk hadiah dan symbol kasih sayang kepada sesama.

    “ Terkait sinterklas menari di perayaan Misa Natal intinya adalah mempertemukan pandangan Kristiani dan pandangan saya sebagai muslim. Pertama pandangan Kristiani  tentang  tokoh Sinterklas, bahwa dia adalah tokoh suci yang memiliki karakter baik serta suka memberi di hari-hari penting sebagai tanda kasih sayang. Dan itu hadiah kami untuk kegiatan natal di masa pandemi ini,” tutur IHA.

    Om IHA juga menjelaskan bahwa Penari Sufi tujuannya untuk menebar cinta kasih.

    “ Ini ditunjukkan melalui Gerakan tarian Sufi. Mereka  (penari sufi) akan menanggalkan semua emosi, hawa nafsu dan hanya merasakan kecintaan dan kerinduan, kepada Tuhan kepada semesta. Intinya Tarian Sufi adalah manifestasi seorang hamba kepada Tuhannya. Itulah kenapa tarian sufi dan sinterklas ini saling melengkapi dan alhamdulillah bisa diterima semua kalangan di sini, baik oleh umat muslim maupun umat kristiani”, Jelas IHA

    Perayaan Natal Dimaknai Sebagai Ukhuwah Basyariah





    Dalam  kesempatan tersebut, Koordinator Gusdurian Majenang H Muhamad Murtadlo yang akrab dipanggil Yai Tadlo didaulat  untuk menyampaikan pidato usai Misa Natal berakhir. Dalam pidatonya, Yai Tadlo  menyampaikan  bahwa menurutnya perayaan Natal yang mengangkat tema “Kesederhanaan dan Kenusantaraan”  ini  dimaknai sebagai ukhuwah basyariyah maupun wathoniyah.


    "Yang berarti di masa pandemi nilai-nilai humanisme, tolong-menolong semakin kuat dalam membentuk karakter manusia Indonesia menjaga nilai-nilai Pancasila dan kebinekaan yakni persatuan dan solidaritas sosial. Kami   umat muslim dan Gusdurian, bahkan juga umat lainnya pun semakin didorong imannya untuk melewati masa pandemi ini dengan solidaritas, kebersamaan, dan bergandengan tangan," tegasnya.


    Sebagaimana diketahui bahwa beberapa bulan terakhir ini Cilacap dilanda bencana kolosal dari mulai bencana banjir, tanah longsor, sampai angin putting beliung. Situasi yang sulit ini ditambah dengan masa pandemi yang belum juga berakhir sehingga menambah keprihatinan bersama. Hal inilah yang menjadi inspirasi diangkatnya tema “Kesederhanaan dan Kenusantaraan pada perayaan Natal tahun ini”.

      Pastor Kepala Paroki St.Theresia Majenang  Romo Bonifasius Abbas dalam pidato malam misa Natal 2020 menyatakan hal tersebut sebagai bentuk implementasi dari identitas diri sebagai umat beriman dan sebagai warga NKRI memperteguh keberagaman.

     

    "Sebagai umat Katolik, kami berupaya selalu membumikan keserderhanaan sekaligus memperteguh semangat kebangsaan karena itu perayaan Natal kali ini dengan aksen nuansa nusantara," katanya.

     

    Dalam kesempatan itu pula Romo Bonifasius Abbas menyampaikan terima kasih atas kehadiran Banser, komunitas Gusdurian Majenang, Pemuda Pancasila, dan Lesbumi Majenang.

     

    "Terima kasih atas partisipasiny sehingga perayaan Natal kami terlaksana dalam damai. Terima kasih kami pada para santri sekolah seni Majenang, yang telah menyuguhkan tokoh sinterklas dengan tarian sufinya," ucapnya.  
     

    "Perayaan Natal kami sederhana tapi mungkin tema yang kami angkat ini tidak sederhana, maka kami suguhkan tokoh sinterklas mampu menari sufi. Dan ini mungkin pertama di Indonesia bahkan dunia," tutupnya. (Naeli_bint_Aly)

     

     

      





    Dengan Tarian Sufi, Lesbumi Majenang Tebarkan Cinta Kasih Di Hari Natal

  • - Copyright © Diary Mbak Neli - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -